Nâko: Yohanes Manhitu
Neno i ho mkios kai haef nua ben
ma muskeken meik ho mnemat,
lê kamafnekan fun tabu nfinen.
Ho oras namsoupen neu kai.
Me ho fê mutonom meik popit,
lê ton i in nanan napét nís naijan.
Oras i hai mifnekan kim manas
me ho fê esan he mpoip pah.
Kaiskaisâ ho mupnikan oras,
kaiskaisâ ho nekam namneuk,
es ho mfain oum he mkios kai
masi ho oras makisot a-nfinen.
Kalu ho mmouf ka musnás fa,
kalu ho mkios ka mutuin fa oras,
hai lof ka mihín fa ben he mlek
fun-metô ma fun-petas sin nakat.
Yogyakarta, 13 Funfanû [Agustus] 2010
Hujan Agustus
Karya: Yohanes Manhitu
Hari ini kautelah melawati kami dua kali
dan beri kejutan dengan kedatanganmu,
yang tak terduga sbab saatnya tlah berlalu.
Bagi kami sudah bukan masanya buatmu.
Tapi kaumasih muncul dengan guyuran,
yang tahun ini begitu membasahi tanah.
Kini yang kami harapkan itu kemarau
tapi kaumasih ada ‘tuk basahi bumi.
Jangan-jangan kautelah lupa waktu,
jangan-jangan kautengah hilang akal,
sehingga kaukembali melawati kami
meski saat berkunjungmu tlah lewat.
Bila kautercurah tak henti-hentinya,
bila kaubertandang tak taat waktu,
kami tak ‘kan lagi tahu menetapkan